Saya punya kebiasaan mendengarkan ceramah online, baik melalui youtube maupun podcast. Lebih sering sih saya unduh (π₯π°πΈπ―ππ°π’π₯) dulu baru disimak, supaya tak terkendali sinyal ketika sedang serius mendengarkan. Tapi yang namanya anak setengah-visual setengah-kinestetik kek ane nih, mana bisa dengerin audio doang sambil diem. Biasanya saya dengarkan sambil mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang tak perlu berpikir, seperti beberes rumah, memasak, atau selama perjalanan di kereta atau transjakarta. (Sponsor: tapi tetap di-π±π’πΆπ΄π¦ kalau sedang transit yaa). Kalau badan diam, selain ngantuk, gak ada waktunya juga hihihi... Jadi pekerjaan selesai, tujuan sampai, ilmu dapat, waktu tak sia-sia (bengong).
⠀
Nah, kemarin ketika sedang cari ceramah di podcast, nemu ceramah KH. Zainudin MZ (Allahu yarham). Judulnya sih ceramah lucu beliau. Kangen juga sih, akhirnya saya simak.⠀
⠀
Iya sih jamaahnya sering tertawa, tapi tertawa tersindir atau menyindir. Misal, “Manusia kalau akalnya kalah, bisa lebih rusak dan rakus dari binatang. Senafsu-nafsunya sapi, makanannya rumput doang. Kalau manusia? Aspal, kabel telepon, dan lain-lain bisa dimakan juga!” Sekilas lucu sih, tapi itu sebenarnya beliau menyindir pejabat yang korupsi proyek aspal dan kabel telepon, pada masa itu. Mau gak mau saya meralat kata ‘lucu’ itu. Itu gak lucu. Itu sindiran. Meskipun hanya sinis, tidak sampai sarkasme. ⠀
⠀
Selain lucunya, mendengarkan ceramah beliau bisa bikin mewek juga. Karena mungkin hatinya selalu terhubung dengan Allah, jadi sangat mengena ketika menyentuh hati kita. Salah satunya ketika beliau bilang, “Nabi Adam ‘alaihis salam dosanya satu, dikeluarin dari sorga. Lah kita dosanya banyak, pengen masuk! Untungnya Tuhan kita tuh bukan Tuhan pendendam. Allah ramah dan Maha Rahman. Kalo masuk surga cuma ngandelin ibadah sendiri, roman-romannya sulit nih. Rasa-rasanya sulit masuk surga. Saya tau solat saya seberapa. Sedekah saya berapa duit. Ibadah yang lain juga, saya tau, bakal sulit diandelin.”⠀
Lah gimana ane, Ustad?π⠀
Dan masih banyak yang lainnya. Cari sendiri aja ya Guys. Biar lengkap, biar afdhal. ⠀
⠀
Insight apa yang mau saya share di tulisan ini? Apa ya?⠀
Bahwa orang shalih itu, usianya lebih panjang daripada tahun-tahun hidupnya di dunia. Setelah meninggal dunia pun, masih bisa memetik pahala dari hati-hati yang tersentuh, yang tergerak untuk beramal, hati-hati yang bertaubat. Pe er bagi kita, bagaimana agar setelah kita mati nanti, jariyah kita tetap mengalir teruuuuuuss-menerus. ⠀
⠀
Bagaimana caranya? ⠀
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)⠀
⠀
Yuk tanam amal jariyah! Jangan kebanyakan mikir dan negosiasi sama setan, nanti kita ga beramal-amal. Yang terakhir ini pesan dari Ust. Khalid Basalamah. Dengerin ceramahnya di Youtube dan Podcast juga hehehe...
Baca Juga: Hanya Titipan
#30DWC #30DWCJilid22 #Day6
Friday, February 21, 2020
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment