Insight adalah pemahaman mendalam mengenai sesuatu, yang terkait dengan
diri kita. Insight ini biasa juga disebut dengan hikmah atau pembelajaran. Insight
apa yang didapatkan? Hikmah apa yang diperoleh? Pembelajaran apa yang bisa
diambil? Ketika seseorang ditanya apa insight yang didapat dari sebuah pelajaran,
kalimat jawabannya selalu menambah pemahaman dan kebijaksanaan dirinya.
Meskipun ada banyak orang sekaligus mempelajari hal yang sama, di kelas
yang sama, dengan pengajar yang sama, dan mengerjakan tugas yang sama, uniknya,
insight yang didapat sangat bisa berbeda-beda setiap individu. Hal ini
dikarenakan insight itu tergantung pada beberapa hal. Yang pertama, tergantung
pada hal apa yang penting menurut seseorang, atau yang menjadi isu dalam
hidupnya. Bila relationship (hubungan sosial) sedang menjadi isu dalam
hidupnya, biasanya insight yang dia ambil ya di sekitar itu; seperti, “ooo, berarti
kita perlu memahami diri sendiri dulu ya sebelum memahami apa maunya orang lain”,
misalnya.
Kedua, insight/hikmah/pembelajaran itu tergantung juga pada prior knowledge
seseorang, atau pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
Orang cenderung akan mengaitkan hal baru yang didapatnya dengan
pengetahuan-pengetahuannya yang sudah ada, jadi dia bisa menempatkan pengetahuan
baru itu di tempat yang sesuai di kepalanya. Ia akan menyelaraskan pelajaran
barunya dengan pengetahuan yang ia miliki sebelumnya, sehingga menjadi
pemahaman baru yang lebih kaya dan ajeg terhadap sesuatu. Nah, tapi tidak hanya
menambah pemahaman, insight yang diperoleh juga bisa mengganti pemahaman
lamanya lho. Tergantung sekuat apa pelajaran baru itu membekas pada dirinya.
Mengambil/merumuskan insight itu penting, Guys. Eh, kenapa merumuskan? Karena
memang kita perlu membiasakan diri mengambil hikmah dari pelajaran atau
kejadian apapun. Kalau tidak, sayang sekali, ilmu baru yang didapat hanya akan
lewat di alam kognisi (pikiran), tanpa membekaskan apapun pada pendewasaan diri
kita. Selain itu juga akan cepat dilupakan. Meskipun mungkin kadang-kadang kita
sulit untuk menemukan sebuat insight/hikmah dari sebuah kejadian misalnya,
gakpapa, sebut saja dulu beberapa kata sebagai awalan, nanti insight itu
pelan-pelan akan teramu dengan sendirinya. Karena berbicara dan menulis itu
juga membantu proses kita berpikir kok 😊 Contoh kalimat awalannya seperti, "Yang saya pelajari dari materi BMC ini adalah bahwa, selama ini ternyata..."
Bahkan, anak-anak saja bisa menjawab ketika ditanyakan insight apa yang didapatnya setelah melihat sebuah kejadian. Tentu saja setelah dikasih pengertian ya, apa itu insight, dan bagaimana contohnya.
Sumber: Childhood Optimizer
Ma sya Allah Tabarakallah. Coba bayangkan, kalau sejak kecil anak sudah dibiasakan mengambil hikmah/insight dari kejadian sehari-hari, tentu dia akan belajar lebih banyak dan tumbuh lebih dewasa dan matang.
Btw, bisa gak ya orang tidak mendapatkan insight setelah ia mempelajari
sesuatu? Hhmm bisa tentu saja. Yang pertama mungkin karena ia enggan dalam
mempelajari sesuatu itu. Jadi, dia tidak ingin mengaitkan materi tersebut
dengan apapun yang ia ketahui sebelumnya, enggan memasukkannya ke alam pikirannya.
Bisa jadi karena ia menilai sesuatu itu tidak penting, atau tidak relevan
dengan kehidupan yang dijalaninya atau nilai yang dianutnya. Ya, itu pilihan.
Kedua, bisa jadi memang tidak ada dot/titik di kepalanya yang bisa dihubungkan
dengan materi baru tersebut. Entah karena kesulitan memahami, atau memang tidak
ada space dikepalanya yang sesuai untuk menempatkan pelajaran baru itu agar
selaras dengan pikirannya.
Jadi, yuk kita perbanyak dot-dot dalam pikiran kita. Semakin banyak
hubungan antara dots (titik-titik) itu, maka semakin cerdas lah seseorang. Artinya
semakin banyak yang ia tahu, semakin banyak juga ‘amunisinya’ dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi; yang berarti, makin cerdas dia.
Caranya tentu saja dengan banyak belajar, dan juga yang terpenting,
banyak mengambil pembelajaran/hikmah dari apapun. Karena kata hikmah (insight/pembelajaran)
itu dekat dengan hakim, artinya bijaksana. Orang yang pandai mengambil
hikmah, akan menjadi orang yang bijaksana. In sya Allah.
Baca Juga: Keep Only The Things That Make You Happy
Maa syaa Allah. Alhamdulillah. Terimakasih bu Farah. Tambah ilmu. Jempol deh.:)
ReplyDeleteSamasama ibu :)
Delete