Saya dikunjungi oleh seorang sahabat yang
lama tidak bertemu karena dia pindah domisili. Nanyanya hanya, ‘hari ini ada di
rumah ga? Kangeeenn….’ Terus dia datang beberapa waktu habis maghrib, sesuai yang
disepakati sebelumnya. Cuma sebentar, beberapa menit setelah azan isya, beliau
pulang.
Selama mengobrol kami banyak membahas
tentang Maha Baik dan Maha Kuasanya Allah, Maha Kaya lagi Pemberi Rezeki. Saya tau
sahabat saya ini bukan orang yang banyak harta (setidaknya menurut pengakuannya),
meskipun selalu Allah cukupkan rezekinya dan keluarganya, Allah mudahkan
rezekinya ketika kebutuhan datang. Mungkin karena iman dan bertaqwa. Aamiin.
“… Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan baginya jalan keluar. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya…”(QS: Ath-thalaq: 2-3)
Sahabat saya ini datang membawa hadiah terbungkus.
Dengan merendah dia bilang seadanya, tak bisa kasih yang mahal. Dengan alasan
sopan-santun, saya menunda membukanya sampai dia pulang. Ketika saya buka, saya
kaget karena ternyata isinya adalah sesuatu yang sangat berharga buat saya. Selain
itu, harganya memang mahal.
Tapi, apa yang dia berikan pada saya malam
itu, tidak bisa dibilang murah. Sungguh tidak bisa. Jangankan untuk memberikan hadiah
untuk orang lain, untuk saya pakai sendiripun, saya pasti akan berpikir
berulang kali untuk membelinya. Karena mahal. Tapi dia dengan keyakinannya,
memberikan hadiah itu untuk saya. Ya Allah
Ya Allah, terima kasih sudah memberikan
aku nikmat hadiah tersebut, sekaligus menegurku dengan manis. Betapa selama ini
aku seringkali perhitungan untuk-Mu. Padahal aku tau Engkau mencintai perbuatan
seseorang yang menyenangkan saudaranya. Ini bukan hanya menyenangkan hati saya.
Ini sangat menyenangkan buat saya. Itu satu.
Kedua, kenapa saya tidak bongkar apa yang
ada di rumah untuk dibawakan sebagai oleh-oleh? Padahal saya tau yang terbaik
adalah menginfakkan sesuatu yang kita cintai. Ah, terlambaaatt faaar, dia sudah
pulaaaaang.
Ketiga, dia datang dengan rindu dan
keceriaannya yang begitu menghangatkan buat saya. Saya juga kangen berat. Dia banyak
sharing dan cerita hikmah-hikmah yang dia alami, memberi nasihat buat saya, dan
itu sungguh menguatkan saya. Ya Allah, betapa berkah seseorang saudara yang
baik. Bertemu setengah jam saja, meninggalkan kebaikan yang banyak buat saya. Banyaaakk
sekali.
Jazakillah khayr, kakanda. Semoga Allah
senantiasa menjagamu dalam kebaikan. Aaminn.. Semoga pelajaran berharga yang
kuambil darimu malam ini, bisa membantuku istiqomah untuk memperbaiki diri
lagi.
Baca Juga: Hanya Titipan
No comments:
Post a Comment