Pernah dalam satu hari, saya mendapatkan 4 kabar yang
mengaduk-aduk emosi jiwa. Kabar kelahiran, kabar kematian, kabar pernikahan,
dan, kabar perceraian. Semuanya dalam 1 hari guys. Gimana rasanya? Ya bener
deh, macam teraduk-aduk hati saya. Sebenarnya biasa mungkin ya, jangankan dalam
1 hari yang ada 24 jam, dalam 1 jam saja pasti di dunia ini sangat lazim terjadi
beberapa kelahiran bersamaan dengan beberapa kematian. Di tempat yang berbeda-beda
semuka bumi ini. Tapi karena tidak semua hal itu menyangkut orang yang kita
kenal apalagi dekat dengan kehidupan kita, kita sih tidak merasakan apa-apa. Nah
bagaimana kalau semuanya bertumpuk bersamaan seperti contoh saya di atas?
Iya, saya cukup terguncang hari itu, apa lagi kabar
terakhir yang diterima adalah kabar perceraian seorang kawan dekat. Sampai terbengong-bengong
dan bisa tiba-tiba nangis sendiri. Kayak orang gila yak… Iya, sampai harus disogok
jalan dan jajan wardah ama suami, baru bisa senyum lagi *jangan ketawa, beneran inih.
Dari cerita singkat ini, saya cuman mau mengingatkan,
terutama untuk diri saya sendiri. Bahwa sesungguhnya semua yang nampaknya kita
miliki sekarang, adalah bukan milik kita.
Keluarga, teman-teman dan saudara, harta benda, kekuasaan dan jabatan, serta
segala atribut yang menempel di diri, bahkan jasad yang ditempati ruh kita ini,
semuanya hanya titipan, hanya numpang lewat. Terserah Yang Punya, kapan Ia akan
mengambil milik-Nya kembali. Kita tidak bisa menahannya bahkan satu detikpun.
Maka hati-hatilah mempergunakan barang titipan yang
telah Allah percayakan pada kita itu. Hati-hati memperlakukan jasad kita, hati-hati
memperlakukan keluarga dan orang lain, hati-hati mempergunakan harta, terlebih lagi
hati-hati menggunakan jabatan dan kekuasaan. (Ini nyindir pejabat dan penguasa
yang lagi didemo saat ini ya? Iya boleh juga sih. Semoga saja Allah berkenan
membukakan mata dan hati mereka agar kembali mengingat pertanggungjawabannya
yang berat, dunia apalagi di akhirat agar tidak berlaku sewenang-wenang.) Dan semoga
penguasa dan kita semua senantiasa mengingat kematian dan kehidupan setelahnya.
Karena sesungguhnya kita semua pasti mati.
Balik lagi Guys, hati-hati sama mata kita, telinga dan mulut kita, tangan kaki dan semua yang Allah titipin sama kita. Bisa diambil kapan saja. Harus disyukuri dan digunakan dengan baik, karena nanti ada pertanggungjawabannya 😠Dan hisab itu berat. Semoga Allah masukkan kita ke dalam surga-Nya tanpa hisab. Aamiinn...
Demikian juga, hidup kita ini pun titipan; kita dititipkan nyawa dan ruh oleh Sang Pemilik. Yang namanya titipan itu kan sementara ya. Jadi kalau (berhasil) mendapatkan sesuatu jangan terlalu gembira sampai lupa diri, karena kita gak tau kapan sesuatu itu masih akan dititipkan ke kita. Begitu juga kalau mengalami kehilangan atau kesedihan, jangan terlalu marah atau bersedih. Karena sejatinya toh kita gak punya apa-apa. Hanya dititipi. Jadi sabar dan syukur cukuplah untuk orang mukmin, demikian kata Sayyidina Umar Ibnul Khaththab.
Terimakasih sudah diingatkan, Kak...
ReplyDeletesama-sama tik, saling mengingatkan :) terima kasih sudah berkunjung
DeleteDuh semakin menyadari pentingnya jaga diri dari banyak pengen padahal belum tentu bisa mempertanggungjawabkannya kelak. Huhu..
ReplyDeletehwaaaaa aku juga niihh >.<
Delete