Assalamualaikum Guys!
Pernah ga sih,
kalian mengalami masa-masa sangat tidak bersemangat, mungkin lagi bete, lagi
‘gak dong’, sedang tidak siap berpikir, tapi tetap harus bekerja dan berpikir
keras? Saya pernah, beberapa kali lah ya kalau tidak bisa disebut sering.
Apalagi sebagai blogger dan pekerja associate, saya mengatur waktu kerja saya
sendiri namun harus tetap komitmen tentu saja. Naah bagaimana dong ketika saya sedang
tidak bisa berpikir sedangkan tetap
harus bekerja di rumah, di mana kondisi rumah seringkali memanjakan dan
menarik-narik dengan pekerjaan lain yang lebih menarik; seperti main tanaman,
main sama ibu-ibu, main masak-masakan, atau membaca novel di wattpad. Hahaha.
Saya pun
berniat, berdoa, duduk, dan membuka laptop. Bikin kopi, jangan ditanya. Sudah
duluan sebelum duduk. Mencoba bekerja tapi kalau kondisi diri sedang tidak
kondusif, susah mikir cuy. Nah, biasanya saya melakukan conditioning sederhana: dandan.
Dandannya
suka-suka aja, yang penting membuat saya merasa
saya sudah dandan. Kan mubazir kalau sudah dandan terus cuman main
masak-masakan di dapur, ya gak? Eike kan bukan tipikal bu Sisca Soewitomo atau
chef FQuinn yang kudu tampil cantik ketika memasak, hihihi.
Put on your makeup first, then ideas will follow, demikian kata gue sih hehehe..
make up di atas laptop. artinya dandan dulu baru kerja |
Meskipun
sedang di rumah, sendirian, dan mengenakan baju rumah, tapi kalau sudah
melakukan aktivitas itu, rasanya saya
jadi lebih siap aja gitu untuk berpikir. Dan alhamdulillah setelahnya bisa lebih
kondusif untuk bekerja. Mungkin dandan jadi semacam anchor work mode: ON buat
saya. Gampang ya?
Banyak orang
lain juga punya anchor-nya masing-masing lho, sesuatu baik itu pakaian, keadaan,
makanan/minuman, aktivitas, yang bisa membuatnya merasa lebih siap. Semakin
murah dan mudah anchor kamu, semakin baik. Tentu saja kan.. hehehe.. Ada orang
yang perlu bergerak 5 menit dulu untuk kembali fokus ke pekerjaannya setelah
jenuh. Ada yang dengan segelas kopi hitam sudah ready for work mode. Ada yang
harus baca quran dulu beberapa halaman. Ada juga yang harus ketemu mecin dulu,
wkwkwk… Ada juga sahabat saya yang langsung bisa ON dan memasang senyum profesionalnya
kalau sudah pakai sepatu heels. Jadi mungkin meskipun di rumah, dia pakai heels
dulu kali ya baru duduk bekerja. Hihihi…
Ternyata Guys, teknik anchoring ini sudah ada di teorinya Neuro Linguistic Programming (NLP) lho. Dari beberapa sumber dijelaskan bahwa anchor (jangkar emosi) adalah semacam 'saklar' yang bisa membuat kita ON seketika, sebagaimana kita menyalakan lampu di ruangan yang gelap (sumber). Anchor dalam NLP adalah suatu hal yang jika terjadi akan memicu suatu perasaan atau emosi tertentu. Sedangkan dalam istilah psikologi klasik, anchor adalah suatu stimulus yang memicu reaksi khusus (sumber). Jadi kalau dalam cerita saya di artikel ini, aktivitas berdandan memicu reaksi tubuh dan pikiran saya untuk menjadi lebih siap bekerja.
Tapi guys, jangan jadi ketergantungan pada anchor itu ya.
Gunakan saja
bila memang dibutuhkan, supaya kamu tetap free dari segala ketergantungan
dengan barang/kondisi/aktivitas apapun. Hal ini hanya untuk mempermudah bila kamu sedang
mengalami masa yang sulit namun tetap perlu mengeluarkan pikiran dan hasil
kerja terbaikmu.
Artinya, kita
perlu mengenali nih kondisi diri kita, fisik serta mental dan kognitifnya. Juga
mengenali apa saja hal-hal di sekitar kita yang bisa secara instan membangkitkan
energi kita kembali. Hikmahnya, kita harus sadar bahwa ada sangat banyak isi
pikiran dan perasaan yang bisa kita kendalikan kok, bahkan
dengan hal-hal sederhana seperti contoh di atas. Udah ga zamannya lagi
produktivitas terhambat gara-gara lagi bete atau ‘lagi gak mood’.
Karena kamu
pengendalinya 😎
Semangat pagi!
No comments:
Post a Comment