Hellooo... kali ini daku ingin bercerita tentang beberapa
obat yang eijk konsumsi pasca operasi laparoskopi miom. Secara umum sudah
dijelaskan di part 1 ya. Tapi ada yang spesial yang pengen gua bahas di sini. Nama
obatnya Cyclo-proginova; obat hormon, untuk menormalkan kembali hormon-hormon
yang merangsang pembentukan dinding rahim setelah dikerok ama ibu dokter.
Sebelumnya saya sudah pernah mengonsumsi obat ini selama 10
hari (dari total obat untuk 21 hari, yaitu waktu bleeding pasca minum primolut waktu umrah sebelumnya,
sehari sebelum ke Sangatta, Kaltim. Alhamdulillah doi efektif menghentikan
darah tersebut dan hayati bisa lanjut trip ke Sangatta 12 hari dengan sehat. Tentunya
dikasih juga vitamin dan zat besi dosis tinggi, namanya iberet.
Jadi si cyclo ini
minumnya harus penuh konsentrasi, u know? Jangan sampe telat, apalagi sampe salah
urutannya, bisa kacaaaaww....(dan gue salah urutan). Hhhh... Obat ini harus diminum
di jam yang sama setiap harinya, setelah makan. Pertama kali minum setelah dari
RS kan gue jam 8 malem. Besoknya gue majuin jadi jam stgh8. Besoknya lagi, gue
majuin lagi jam 7. Sampai sekarang, gue minum tu obat jam 6 sore. Ehehehe...
Abisnya kemaleman kalo gue harus makan jam stgh 8, da gue biasanya ga suka
makan malem.. Jadi diakalin deh. Hehe...ama diri sendiri aja licik yaaaak..
Kalau minum obat ini, perlu konsentrasi karena lo harus
ngikutin panahnya, biar ga salah urutan. Panahnya kayak spiral gitu, dimulai
dari kiri atas. Nah di hari ke-8 ketika pindah baris obatnya, mungkin gue
bengong apa gimana, gue minum obat di bawah obat ke-7 yang warna merah, di mana
harusnya gue minum obat di bawah nomor 1, warna putih. Dan gue baru sadar
besoknya pas mau minum obat lagi T_T.
Hari ke-8 itu, siangnya, gue ke dokter untuk kontrol dan
pasang IUD. Sekali lagi, IUD sementara doang ye, biar rahim eijk ga lengket. Efek
pemasangan IUD ternyata sakit peruuut, mules kayak dapet, dan ya, berdarah. Ditambah
gua salah minum obat. Besoknya, perut gue sakiiiiitt banget. Waktu itu siang,
belom sadar kalo salah minum obat. Dua hari setelahnya, masih mules. Plus keluar
darah agak banyak dan merah. Waktu itu sore habis ashar, hari kedua Ramadhan. Karena ragu,
gue masih lanjutin puasa sampe maghrib. Waktu sahur, keluar darah lagi. Galaaaaaauuuu....
ini darah karena obat, karena IUD, apa karena emang haid?
Setelah telfon temen yang dokter ga diangkat (yaiyalah nelfonnya pas sahur), diskusi sama suami, doi prefer gua ga usah puasa. Trus gue ikut. Kira-kira jam setengah 6 pagi, akhirnya tanya
temen yang orang kesehatan. Sebut saja namanya Tika. Gue ceritaiiiinn dari
awal, sampai akhirnya, setelah dihitung-hitung, gue emang haid. Ga puasa. Dan yang
kemarennya pun berarti gua batal juga. Baiklah. Hayati ikhlas bang. Eeehh qadarullah
ya, setelah ikhlas, baru deh darah demi darah mengalir, ya, aku darah bulananmuuu,,, katanya.
The End. Hahaha... itu tentang si Cyclo-proginova. Saran gue,
kalo dikasih dokter obat hormon, apapun, dengarkan dengan seksama. Gue hampir lupa
waktu pertama diresepin sebelom operasi kalo hanya disuruh minum 10 hari aja. Alhamdulillah
dapat hidayah, berupa ingatan yang samar-samar, lalu diyakinkan oleh teman
sekamar di Sangatta yang merupakan dokter klinik mess. Ehehehe...
No comments:
Post a Comment