Tengah September 2014,
akhirnya, alhamdulillaah, saya beserta suami dan beberapa orang teman kantor
saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi sepenggal surga di ujung selatan
pulau Sulawesi: Tanjung Bara!
Mungkin beberapa dari
pembaca telah mengetahui atau malah mendatangi Tanjung BIra, lokasi wisata yang
sudah lumayan terkenal di Kab. Bulukumba, Sulsel. Indah memang, pasir putihnya
sangat menggoda. Tapi alhamdulillah seorang teman saya di kantor adalah seorang
bolang, jadi dia merekomendasikan lokasi lain di dekat Tanjung Bira yang masih
cukup perawan dan belum didatangi banyak orang. Pantai Bira sudah ramai sekali
sekarang, Sodara. Pedagang dan wisatawan berbaur memenuhi pantai yang semakin
terkikis. Ramaaaaiii sekali.
Sampai Jumat tanggal
12 September sore setelah jam kantor berlalu 30 menit, belum ada kepastian
tentang keberangkatan kami. Semua orang sibuk! Kerjaan numpuk. Barulah di pukul
setengah 6 itu kami membulatkan tekad: oke, berangkat! Singkat cerita kami
berangkat pukul 22.30 WITA. Hehehe lama banget jedanya.
Kami naik avanza lama
yang, per-nya, subhanallaah, kayak ga ada. Saya dan suami yang kebagian seat
paling belakang, terlonjak-lonjak sampai langsing, memakai seat belt. Padahal
yang duduk di depan ga ada yang pake. Hahaha...
Kami bertujuh: Nanda
di kemudi, Ka Ucu, Ismy, Rifky, Najmah, saya, dan abang. Alhamdulillah jalan
lintas kabupaten di Sulawesi ini kosong kalau malam, jadi si Nanda kebut-kebut
gila biar cepet sampai. Rute kami sbb: Makassar, Kab. Gowa, Kab. Takalar, Kab.
Jeneponto, Kab. Bantaeng, Kab. Bulukumba. Makassar – Gowa – Takalar kami lewati
dengan tenang, paling miring-miring dikit karena kecepatan mobil yang dahsyat.
Beberapa (termasuk saya) tertidur. Sampai Jeneponto, tidur kami terganggu, banyak
lubang. Masalahnya kami ga naik fortuner atau pajero, jadi yaaa sabar aja,
alhamdulillah dapet mobil…hehehehe…
Alhamdulillah setelah
Jeneponto usai, kami memasuki Kab. Bantaeng yang luar biasa. Luar biasa rapi,
bersih, canggih. Nanti insya Allah saya buatkan tulisan tentang sekilas kota
ini. Kayak di luar negeri deh! Sebenarnya masih ngantuk, tapi rasanya sayang
melewatkan kota ini begitu saja :D
Bantaeng lewat, kami
memasuki kabupaten tujuan: Bulukumba! Alhamdulillaah. Tapi ternyata lokasi yang
kami tuju tidak dekat, sekitar 30 menit dari pusat kota kab. Bulkum. Saya
tertidur lagi *dasar*Tidur saya melewatkan momen teman-teman mencari penginapan
sampai satu jam *parah banget*. Akhirnya pas bener-bener udah dapat, saya baru
bangun, mindah-mindahin barang dari mobil, wudhu, lanjut tidur lagi. Kira-kira
sudah pukul 3.30 WITA.
Semua orang tidur lagi
setelah subuh. Masih gempor. Sampai akhirnya jam 8 kami baru siap menuju Bara.
Naik mobil melalui jalanan rusak parah membelah hutan semak (mungkin jalanan
baru dibuka) kira-kira 20 menit, sampai kuah popmi muncrat, hihi.. Akhirnya
kami sampai di pantai Tanjung Bara. Luar biasa! Berikut foto-fotonya:
|
Harus menuruni bebatuan untuk melihat surga. Tersembunyi. |
|
Ini pasir putih Tanjung BARA yang puuttiihh dan leeemmbuuuttt banget! Pantai Bira masih kalah
|
|
Pantai Tanjung Bara |
|
Berapa lapis gradasi warna lautnya? |
|
it's me&hubby. this favourite photo was taken by Ismy |
|
Laut bening |
|
suami <3 |
|
Apa yang dicari ibu-ibu setempat ini? |
|
Yeah! Mereka berhasil mendapatkan GURITA |
Keren kaaaaan?!
Alhamdulillaah, malam
minggunya, kami bakar ayam deh. Ayam bakar ini enaaaaaaakk banget. Rifky yang
masak. Tanpa bantuan siapa-siapa, kecuali neneknya yang dimintai tolong untuk
jagain ayam yang udah diungkep biar ga dimakan orang lain di rumahnya :D
kerreenn!!
|
ngiris cabai-tomat dulu untuk sambal kecap |
|
bakar ayaaaaaaam! *ayamnya ga di foto, udah kalap duluan saking enaknya! |
Alhamdulillaah, akhirnya kesampaian juga kami jalan-jalan ke Bara dan Bira.. Beberapa hari sebelum kepulangan saya dan suami ke Pulau Jawa. Terima kasih sahabat-sahabatku, kami merindukan kalian sangat!!!
No comments:
Post a Comment