Beberapa waktu lalu,
Ucil dan Icenk sedang berduka atas kepergian seorang sahabat mereka. Mereka
saling berpelukan dan menangis sedih. Kemudian masing-masing terdiam dan
merenung. Bahwa hidup ini hanyalah sementara, segala yang kita miliki sejatinya
hanyalah titipan Yang Maha Memiliki. Allah menyusupkan rasa cinta dan sayang
yang lebih dan mendalam di hati mereka berdua.
“Paling tidak, aku
merasa makin menghargai yang aku miliki sekarang. Lebih menginsafi memiliki
kamu, ingin lebih membahagiakanmu, sebisa mungkin mumpung aku masih bisa,
mumpung kamu masih ada di sisi aku,” kata Icenk di tengah kesyahduan perenungan
mereka.
“Aku juga. Uhm…..
Beliin Hush Puppies
lagi ya Cenk,” rayu Ucil dengan mata masih berkaca-kaca, namun dengan senyum jenaka
penuh kemenangan.
“………………………………………….”
----
Di suatu hari libur
yang cerah (panas), Ucil dan Icenk menonton Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck di
bioskop. Mereka 2 orang aneh yang memiliki banyak sekali perbedaan. Mereka sama-sama
tersentuh, tapi adegan yang menjadi penyebabnya sangat berbeda. Singkat kata,
Icenk sangat tersentuh dengan adegan ketika Hayati meninggal dunia. Sedang Ucil
sangat tersentuh saat melihat Zainuddin berhasil move on dengan sangat gemilang
setelah Hayati meninggal.
Malamnya di rumah,
“Cil, sendal yang
kemarin kamu pengen itu berapa harganya?”
“jskfwijfnreigheri.
Tapi kayaknya lagi diskon deh. Kenapa? Mu Beliin??!” Berbinar mata Ucil.
“Ayuk, aku takut
nyesel nanti, sekarang mumpung kamu masih ada =)” Icenk tersenyum penuh makna.
Sampai di mall, kok
item dimaksud ga diskon yah? Totalnya malam itu mereka menyambangi 3 mall. Dan
ketiganya tidak menunjukkan perkembangan berarti.
Dengan penuh kesabaran
menahan dompet dan melapangkan dada, Icenk akhirnya membelikan sendal yang
diidamkan Ucil dengan harga normal. Mahal. Tapi biarlah, mumpung kekasihnya
masih ada…
No comments:
Post a Comment