http://kankkunk.files.wordpress.com/2012/04/lapu.gif |
“Man, berapa jumlah lampu merah yang kita
lewati dari ujung Jalan Sudirman sampai ujung Jalan Ratulangi (sebelum belokan
jalan Landak)?”
“Tiga”, jawab Rahman, driver yang mengantar
saya Jumat kemarin, dengan yakin.
“Salah, ada 6!” tukas
saya girang, karena Rahman sang raja
jalanan pun salah. Lalu dia menghitung, lengkap dengan posisi setiap lampu
merah (hapal bo!), ah ya benar, ada 6.
Hampir semua orang
yang saya tanyakan tentang itu menjawab dengan salah. Ada yang 5, ada yang 7,
tapi tidak pernah menjawab 6. Padahal itu jalan utama di Makassar, dan orang-orang
yang saya tanyakan itu hampir setiap hari melewati ruas jalan tersebut.
Kenapa saya tau? Ya,
karena saya menghitungnya dengan cermat. Rajin amat? Haha, sebenarnya tidak
juga. Jadi ceritanya begini.
Suatu hari di Bulan Oktober, saya sedang sangat
ingin beli gadget baru. Awalnya saya tertarik dengan Sony Experia. Tapi secara
tidak sengaja waktu saya mampir ke outlet Nokia dan mencoba-coba seri
Lumia-nya, saya langsung naksiiiirrrr! Satu kata yang menggambarkan kesan saya
terhadap Lumia adalah, elegant. Dan saya suka dengan apapun yang elegan. User
Interface yang rapi dan terkesan sangat niat dibuat, aplikasi office yang
juga sangat rapi dan memudahkan, kamera dengan lensa Carl Zeiss yang cemerlang,
dan layar hitam elegan gorilla glass
yang memikat. Saya jatuh hati.
Sebenarnya setelah itu
saya masih beberapa kali mencoba Experia baik punya teman maupun di toko. Tapi,
saya merasa sudah tidak tertarik lagi dengan android. Windows Phone mengalihkan
dunia gadget saya. Hehehe…
Lalu saya browsing
tentang harga. Lumia 720, bulan April 2013 di harga Rp 3,5juta. Duh saya baru membudgetkan 2,5juta nih untuk
hp baru. Belum rela rasanya menghabiskan uang tabungan hanya untuk beli gadget.
Saya terus browsing, berharap bulan Oktober harganya sudah turun *ngarep.com.
Sampailah saya ke tabloidpulsa.co.id yang menyebutkan harga hp tersebut
Rp1,9juta. WOW. Suami agak sangsi, dia suruh saya browsing lagi, tapi saya
keukeuh dan suami pun ngalah untuk percaya karena sumbernya dari web yang
terpercaya. Minggu siang, berangkatlah kami ke MTC.
Taraaaaaaa! Sampai MTC,
kami menemukan sebuah fakta menyedihkan. Harga hp-nya masih 3,3juta
saudaraaaaa.. Hiks! Rasanya saya seddiiiihhh sekali. Singkat kata kamipun
pulang. Di atas motor saya hanya diam. Memaknai sesuatu, “belum rezeki”. Yah,
saya ikhlas. Kalau rezeki ga kemana. Kalau ga rezeki ya ga (belum) kemari.
Masih dengan tatapan
sayu, saya iseng menghitung jumlah lampu merah yang kami lewati sepanjang jalan
Sudirman-Ratulangi. Yap, di situlah saya bisa menjawab dengan pasti, ada 6
lampu merah! Hehehe…
Alhamdulillah,
besoknya (Senin), adaaaaa saja rezeki. Uang saya yang pernah terpakai bulan
lalu, yang sudah saya lupakan, direimburse. Jadi saya punya 3,5juta di Senin pagi! Setelah Minggu
sorenya saya sedih karena harga hp-nya masih di atas budget. Luar biasa yah? ;)
Ga pake nunggu lama, habis maghrib sepulang kantor, saya balik lagi ke MTC. Hehehe..
Taaaappiiiii kemarin
saya lihat gerai Nokia, lagi diskoooooonnn parah dooooong tuh hp-hp akhir tahun
gini… Lumia 720 yang 3 bulan lalu saya beli 3,3 juta, didiskon jadi 2,6 juta. Huwaaaaaa!
Hahaha, lucu aja sih jadinya. Waktu itu saya punya 2,5-2,6juta tapi belum
kebeli, eh alhamdulillah dimampukan oleh Allah untuk beli di harga 3,3. Dan sekarang
harganya balik ke 2,6juta. Haha… Bagaimanapun, alhamdulillaah… :D
No comments:
Post a Comment