Hari-hari pertama jadi
ibu rumah tangga, saya menikmati sekali.. sambil masih memulihkan kondisi (sok
sibuk banget sih gue.. hehe). Memasuki pekan kedua, saya mulai bosan
saudara-saudara. Akhirnya setelah beberapa lama lupa sama laptop, saya kembali
buka laptop lagi. Internetan, baca artikel orang-orang, daaaaann jengjeeeeeng!
Saya menemukan bahwa saya fresh sekali waktu itu.
Ternyata yaaaa selama
beberapa hari saya di rumah saja itu, ada sesuatu yang tertidur dalam diri
saya. Sesuatu itu kembali bangun dengan semangatnya ketika saya mencoba
berinteraksi dengan dunia luar. Ya, banyak belajar bikin pinter, pastinya. Tapi
ternyata banyak belajar dan berinteraksi dengan orang lain itu menjaga kita tetap on fire! (*jadi inget izza).
Jujur aja, waktu mulai
merasa fresh lagi itu, saya akhirnya menyadari bahwa beberapa waktu belakangan saya
ternyata agak-agak melempem. Ya iya
lah, di sini tetangga-tetangganya ga ada yang seumuran yang bisa diajak diskusi
dan tukar pikiran. Atau kasih masukan tentang buku-buku bagus, film, info-info,
apa aja lah.
Naaaah pada sebuah
akhir pekan yang indah, saya dan suami jalan-jalan ke Trans Mall Makassar dan
mampir ke Gramedia. Iseng-iseng saya ambil sebuah buku petualangannya Enid
Blyton, sama The Alchemist-nya Paulo Coelho, dan buku Rumah Seribu Malaikat,
kisah nyata keluarga sederhana yang membesarkan lebih dari 50 anak asuh, dan
buku-buku lain pilihan suami.
Buku pertama yang saya
baca ya bukunya tante Enid (saya kangen sekali dengan Ira kalau liat buku itu).
Secara ajaib, sambil membaca buku itu dan setelahnya, saya merasa bersemangat
sekali menjalani hari-hari. Ga lagi bosen nungguin suami pulang kerja, ngerjain
kerjaan rumah, main sama tetangga dan anak-anak, sampai ngerasa belum perlu
mencari hiburan dengan internet. Hehe..
Kalau menurut saya sih,
kenapa buku nyonya Enid ini bisa berpengaruh sebegitunya buat saya yang lagi
norak ini, karena buku itu bercerita. Saya larut hingga merasa benar-benar
berada di latar dan setting cerita bersama tokoh-tokohnya. Dikarenakan saya
merasa sudah keluar dari ‘rumah’ menuju tempat-tempat lain di cerita itulah,
rumah jadi sesuatu yang baru lagi buat saya. Seakan-akan saya sudah
meninggalkan rumah beberapa hari. *lebay.
Hikmah dari saya
ditakdirkan memilih membaca buku itu lebih dulu dari buku-buku lainnya, mungkin
ya supaya saya sejenak menjauh dari kehidupan sehari-hari, ke sebuah tempat
yang jauh, cerita yang benar-benar tidak pernah saya bayangkan. Karena Allah
tau saya sedang bosan. Coba kalau saya baca buku lain dulu, yang bukan cerita,
yang sebelumnya sudah saya coba beberapa kali: ya, saya ngantuk. Hehe..
Buku-buku, seringan
apapun, insya Allah ada manfaatnya. (ya tergantung kualitas bukunya juga sih,
hhe).
*postingannya
agak-agak geje ya? Biarin ah :D
bu enid itu yang ngarang noddy juga bukan ya? dulu waktu kecil gw suka banget baca noddy haha..
ReplyDeletehhmmm... ga tau gw gar.. xp
ReplyDelete