Follow Us @farahzu

Monday, October 18, 2010

homo homini lupus

HOMO HOMINI LUPUS
Ini bukan puisi,


Ini tentang Jakarta yang semakin mengancam penduduknya.
Tentang kemacetan yang membuat pengguna jalan menyerah pasrah ditawannya, ikhlas mengidap berbagai psikopatologis potensial.
Tentang anehnya segelintir orang, yang mengeluh karena macet dan terlambat masuk kantor, padahal ia, seorang diri saja, mengendarai sebuah mobil

Ini juga tentang jalanan yang amblas dan permukaan tanah yang terus turun
Karena air tanah dipaksa naik tanpa ada batasan
Boros sekali kita mandi dan minum, ya?

Ini tentang polusi yang kian menyumbang jumlah penderita autisma karena timbal yang dihirup ibu-ibu hamil
Yang mengurangi kapasitas paru-paru manusia modern karena mulai terbiasa dengan masker

Tentang bencana yang kian populis, semakin kerap melanda negeri

Tentang Wasior yg kehilangan ratusan penduduknya dalam banjir bandang karena sisa hutan tak sanggup lagi melindungi
Tentang Morowali yang menangis karena longsor dahsyat mengantar maut banyak warganya
Tentang lumpur, kabut asap, banjir yang meluas, sampai sabotase terbakarnya kereta dan chauvinisme berujung perang.
Belum lagi masalah social dan politik yang, errrrr...

Homo homini lupus, manusia adalah serigala bagi sesamanya.
Lupus
Saling terkam dalam nafsu dan kesenangan pribadi
Bukan hanya berujung pertengkaran, tapi juga yang konon disebut 'bencana alam'

Homo homini lupus
Telahkah manusia sadar, betapa mudahnya merenggut nyawa ratusan orang hanya dengan menebangi hutan seenak hati?

Homo homini lupus
Telahkah manusia sadar, penderitaan penyandang autisma dan gangguan pernapasan yang makin marak kini, bahkan cuaca ekstrim menimbul horor, adalah karena ulahnya?
Mengemudi kendaraan bermotor pribadi ke mana-mana, meskipun hanya seorang diri, atas nama kenyamanan?

Efek rumah kaca, homo homini lupus.

Atau bermandi kemewahan dengan air dan listrik berlebih atas nama modernitas dan 

gaya hidup

Karbon dioksida, metana, cloro fluoro carbon, memerangkap panas bintang
Mencairnya kutub dan tenggelamnya benua, homo homini lupus 
Global warming, perubahan iklim, homo homini lupus





save our earth 

14 comments:

  1. ah, tulisan yang aneh...
    *kesulitan membuat kalimat penutup =,="

    ReplyDelete
  2. hmmm...pernah liat di BBC knowledge, katanya sapi mengeluarkan gas metana dan menimbulkan pemanasan global yang lebih parah dari mobil...

    ReplyDelete
  3. wow.. alangkah baiknya kalau gas buangan ternak itu dijadikan biogas untuk keperluan manusia...

    ReplyDelete
  4. Tentang jalanan amblas,tidak sepenuhnya karena air tanah yang menipis,itu lbh karena konstruksinya (tampaknya gak perlu dijelaskan detail lah ya,haha..)

    ReplyDelete
  5. mba kiki... dedenya Una laki-laki/perempuan? ^_^

    ReplyDelete
  6. oh.. ya.. tolong dijelaskan dong, pak (calon) Sarjana Teknik Sipil ;)

    selain jalanan amblas, maksudku juga ttg penurunan tinggi daratan yang mencapai 4 cm setiap tahunnya

    ReplyDelete
  7. Penurunan (settlement) juga itu hal yang diperkirakan,jadi ada konsolidasi jangka panjang,tapi emg harusnya mungkin gak sedalam itu turunnya,he..

    ReplyDelete
  8. Homo homini lupus, sebuah propaganda dan apologi yang kerap digunakan para penjahat peradaban. Tak sepatutnya kita turut menyebarkan propaganda ini.

    ReplyDelete
  9. Setuju sama kakak yang "(ga selesai-selesai) menjelajahi semesta"

    Itu propaganda lama,hampir sama seperti masa kanibal: Bellum ==> Omnium contra Omnes

    ReplyDelete
  10. @ka iman: yap.betul. Maaf sy tdk turut mempropaganda (na'udzubillaah), hanya miris melihat kenyataan, dan berharap ada yg tersadarkan lalu mengubah gaya hidup yg salah..
    @rifda: tapi beliau sdh selesai 'menjelajah' dan menemukan 'tempat kembali' yg nyaman lho: keluarga.hohoo..ciiee,ka imaann.. ^^v

    ReplyDelete
  11. Justru penjelajahan akan semakin seru dengan hadirnya teman baru... :)

    ReplyDelete
  12. like this!
    *ah ka iman mah.. promosi muluuuu >_<"

    ReplyDelete