Ini hanya tentang sinergi lintasan pikiran. Belum sampai pada sinergi potensi individu apalagi material.
Alkisah, suatu hari saya mengisi sebuah daurah di STP (Sekolah Tinggi Perikanan), Jakarta. Tentang sebuah materi (sampai sini masih rahasia). Saya terbiasa untuk tidak menyebutkan tema di awal, melainkan mendahuluinya dengan sedikit teka-teki. Kali ini gambar.
Audiens menjawab satu-satu,
“antri”,
“gak nunggu teman, ga solider”,
“berusaha keras”
“migrasi”, dan lain-lain.
Kalau kamu, teman?
Sayang tidak ada yang mewakili maksud saya. Di pagi menjelang siang itu, selanjutnya saya berbicara tentang, leadership.
Cerita lain. Pernah dalam sebuah mentoring di SMA, saya memutarkan sebuah video di awal, sebelum saya menyebutkan materi apa yang akan dibahas hari itu. Sama, saya juga meminta adik-adik manis itu menyebut apa yang terlintas dalam pikiran mereka. Jawabnya,
“hebat”
“luar biasa”
“saling mempengaruhi”
“meski beda meja tapi tetap kompak”
“berkesinambungan”
“langkah kecil yang berefek besar”
Luar biasa jawaban mereka. Padahal yang saya maksud hanya, cermat.
Demikian banyak ternyata, ide yang beragam di dalam kepala-kepala kita. Andai saja kita sering berdiskusi, bertukar pikiran untuk menyelesaikan permasalahan hidup, organisasi, bahkan ummat, masalah-masalah itu akan lebih mudah dan ringan diselesaikan. Karena ada banyak jalan keluar yang ternyata mungkin, menunjukkan (seperti dalam lagu ‘Ya Sudahlah’),
“kau dan aku tau, jalan selalu ada”
Maka itu, dear ummat Islam,
Bersatulah, mari jalin ukhuwah,
KITA KAYA
hmmmm....
ReplyDeletementor yah ?
ReplyDeletenambah dong hurufnya jadi kata lik :D
ReplyDeletesaya? saya mutarabbi ^_^
ReplyDeleteiya *mentee nya yang jawab*
ReplyDelete*elus-elus dagu* hemm
ReplyDeleterifdaa... >_<''
ReplyDeleteka faraaaaaaaah *melotot* anda mengekspos nama pribadi tanpa ijin looh :D
ReplyDelete