Ini adalah hasil penelitian (sangat) sederhana yang saya lakukan terhadap beberapa orang yang saya kenal. Partisipan dalam penelitian ini seluruhnya berjumlah 37 orang, yang semuanya memiliki adik. Usia partisipan berkisar antara 17-24 tahun, laki-laki dan perempuan. Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara singkat (cara langsung) dan memberikan pertanyaan lewat pesan singkat (cara tidak langsung). *susutumpedeh…ni paragraf gaya-gayaan banget*.
Sebenarnya penelitian ini saya lakukan karena saya ingin mencari tahu mengapa saya selalu menjadi korban atas keisengan kakak dan ayah saya T_T. Ayah saya bilang, “Ayah belum punya cucu sih, jadi kamu aja yang digangguin” (hufh..). Sedangkan kakak saya, dia tidak pernah menjelaskan kenapa ia selalu mengganggu saya, terutama dengan jurus kelitikannya yang selalu membuat saya mati kutu. >_<
Nah, hasilnya, dari 37 partisipan (menurut Guilford, jumlah minimal partisipan untuk bisa digeneralisasi adalah 30 orang), hanya 13% (5 orang) yang tidak suka mengganggu adiknya. Sedangkan 87% (32 orang) sisanya mengaku senang/suka/sangat suka mengganggu adiknya. Bahkan sebanyak 11% (4 orang) partisipan mengaku bahwa menggoda adik sudah merupakan rutinitas, seperti bernapas. Ckckck…jauh lebih banyak daripada separuhnya yang suka mengganggu adik. Ternyata, kakak saya termasuk “normal”.
Jawaban-jawaban yang muncul dari pertanyaan terbuka yang diberikan akan dijelaskan sebagai berikut. Dikarenakan pertanyaan terbuka, maka partisipan dibolehkan memberikan banyak alasan atas perilakunya menggoda adik (jadi jumlah persennya di sini pasti lebih dari 100). Sebanyak 21% (8 orang) mengaku melakukannya karena iseng atau tidak ada kerjaan. Tidak jauh berbeda, sebanyak 27% (10 orang) kakak yang menggoda adiknya dilatarbelakangi oleh kepentingan pribadi, seperti ingin memperoleh perasaan senang setelah mengganggu adik, butuh hiburan, atau untuk menghilangkan lelah. Ckckck… kasihan, di sini adik menjadi korban.
Alasan terbanyak bagi para kakak dalam mengganggu adiknya adalah ingin membangun keakraban dan mencairkan suasana, yaitu 38% (14 orang). Hhmm… ya memang sih, dengan menggoda adik atau bercanda, hubungan saudara akan terlihat lebih akrab dan menyenangkan (paling tidak begitulah yang dilihat orang dari luar). Walaupun tidak dapat dipungkiri, pasti ada juga waktu yang tepat untuk berantem. Hehe…Beberapa partisipan juga sempat menceritakan bahwa tidak jarang adiknya menangis atau marah bila sudah keterlaluan diganggu. Kalau sudah demikian, ada kakak yang akhirnya berhenti mengganggu adiknya, namun ada juga kakak yang semakin senang melancarkan serangan-serangannya. Ckckck,, untuk terlihatnya sebuah hubungan yang harmonis, si adik harus rela menjadi korban *L384y banget ya guee…hehehe.
Nah ini nih yang awalnya membuat saya kaget. Ternyata gangguan-gangguan yang dilancarkan para kakak itu ada juga yang didorong oleh rasa sayang. (??!!&^%@*#(#)*&!%!!%&#!!!) Dulu waktu teman saya mengatakan ini, saya benar-benar tidak habis pikir. Bagaimana mungkin orang yang sayang senang melihat orang yang disayanginya itu ‘menderita’?? Menjerit-jerit, marah, menangis, bete, dsb. Tapi, saya harus menerima, begitulah kenyataannya. Sebanyak 35% (13 orang) mengatakan bahwa perilakunya menggoda adik adalah bentuk kasih sayang dan kepeduliannya terhadap sang adik. Hhummhh… *tapi jujur setelah teman saya dulu mengatakan ini, saya menjadi lebih ‘rela’ dikelitikin abis oleh kakak saya.
Alasan yang juga tidak kalah banyak dari perilaku kakak mengganggu adiknya adalah karena gemas melihat ekspresi dan kelakuan adik, yaitu 30% (11 orang). Ternyata eh ternyata, untuk para adik, kalian patut berbahagia, karena kalian selalu bisa membawa kesenangan bagi kakak-kakak kalian, saat kalian sedang kesal sekalipun :) . Alasan-alasan lain yang disebutkan oleh para partisipan adalah membalas godaan kakaknya terhadapnya dengan melakukan hal yang serupa pada adiknya (5% atau 2 orang), dan membalas godaan adiknya *dalam kasus ini berarti adiknya lebih iseng dari sang kakak (8% atau 3 orang).
Semoga dengan ini, saya dan para adik di seluruh dunia bisa lebih bersabar dalam menghadapi perilaku kakak-kakaknya. Ingatlah yang baik-baik saja, bahwa kakak kalian itu sayang… *yang lain ga usah diinget juga gapapa. hiks..
*Especially for my luvly brother, haha, Peace yo Bro!! :)
jadul banget...
ReplyDeletenah. tuh. alhamdulillah akhirnya bisa juga ngepost lengkap semuanya (judul, tulisan, dan fotonya). hufh.. hehehe
ReplyDeletepenelitian sederhana tapi unik..
ReplyDeletetrimakasih.. ^_^ soalnya skripsi udah selesai, ngapain ribet-ribet kak. hehe.. yang penting kan bermanfaat untukkehidupan *aamiinn
ReplyDeletehihihihihi....
ReplyDeletebetul betul betul mengganggu/menggoda adik itu bisa menjadi salah satu bentuk rasa sayang dari kakak kepada adik. jadi, beruntunglah kalian-kalian yg jadi adik....
by: orang yg sangat ingin punya kakak... hehehehe
aku ga punya kakak..jadi insting itu muncul begitu saja untuk membalas (ktauan banget jd partisipan yg 8%)
ReplyDeleteteliti juga: mentee, godaan untuk para mentor.. :D
ReplyDeleteeh? yg ini jangan. rata2 harmonis. kalo saya : anomali =__=
ReplyDeletekalo adik ketemu gede gmn :)
ReplyDeletedasaaarrr... inilah ORANG PERTAMA yang ngasih tau saya kalau kakak menggoda adik itu bentuk kasih sayang.... :D
ReplyDelete*untuk para kakak:
kak, kak,, alangkah baiknya kalo kasih sayang kakak itu selain berupa gangguan, juga berupa coklat, eskrim, dan ongkos. hehehehehe...
hihihi...gak perlu jaga rahasia partisipan berarti...
ReplyDelete*mungkin insting itu alamiah... ??!!@$%#&#%^%$&^%&#@
kenapa anomali?? emang rifda ga harmonis ama mentornya?? ^_^
ReplyDelete@ka iman: ada fenomena apa memangnya kak antara hubungan mentee dengan mentor?? *haaiyah, males banget deh :D
uhmm..gimana ya? maksudnya seperti saudara yang terpisah waktu kecil, gitu? *hahaha...sok polos.
ReplyDeletekalo itu saya gak tau tuuhh...belum neliti maupun melihat fenomena :D
hehe... silahkan kak... :D
ReplyDeletewah..seandainya adikku bisa ditag ke tulisan ini..
ReplyDeletehahaa... di-link aja ra... *ngarep dipromosiin. hhe..
ReplyDeletekenapa emangnya? supaya dia lebih ikhlas diganggu ya ra? ups. :D
laris manis postingannya. Krena aku diambl sbg sampel kali ya. . .
ReplyDeleteHehehe.
*halahhalah
Biarpun anak tunggal, tapi sepupu kecil saya banyak, jadi "insting alamiah mengganggu adik" tetap dapat tersalurkan.. :D
ReplyDeletehah??? uhmmm...iya choi...tentunya,,, *biar seneng. ^_^
ReplyDeletesungguh pembenaran yang terdengar lebih manusiawi..huh..
ReplyDeleteHaha..aku dong suka banget ngeledekin adikku..
ReplyDeletesalah sendiri sih, jadi adek..haha
enaknya emang digodain..
*tapi kadang sebel juga sih jadi yang kecil terus digodain--jadi inget DPM 2009* hikz
Huhuy!! Rasakaaaannn!! Hahaha
ReplyDeleteTapi aku kan anaknya emang imyut Teh..
ReplyDeletejadi itu mungkin yang bikin gemes, bikin semua orang jadi pengen godain akyu..#huek
nah.. begitulah pula yang aku rasakan, dear ega..
ReplyDelete*ga mau kalah.hahaha