Senin malam, saya dan ibu saya pulang naik angkot sampai Pasar Kranji. Kami berencana melanjutkan perjalanan pulang dengan becak sampai rumah. What’s a pity, jalan menuju rumah saya ada di belakang pasar itu. Begitupun abang-abang becak.
Awalnya saya sudah membayangkan yang seram-seram ketika harus melintas masuk pasar. Yah, lebih kurang seperti sedikit gambaran di awal. Tapi ternyata,
Subhanallah. Taukah, Pasar Kranji malam hari jauh lebih tertib dibandingkan dengan pagi atau siang harinya. Lebih bersih bahkan. Tidak ada tumpukan sampah seperti biasanya. Tidak ada satupun tape yang diputar kencang-kencang. Hanya ada suara orang bertransaksi yang tidak ribut. Tidak pula preman-preman pasar yang beringas dan besar-besar. Yang ada hanya pembeli dan para pedagang yang kalem-kalem. Mungkin justru mereka baru keluar dari peraduannya, memulai hari di waktu malam.
Entah kenapa, aku terpesona. Hanya karena melihat pemandangan pasar malam itu…
Tapi, lebih dari itu ternyata. Atas hal-hal yang belum kita ketahui,
Kawan, berapa sering kita berprasangka buruk?
Depok Pagi Hari,
19 Mei 2009
Saya dulu suka ngeliatin pasar di dini hari. Menyenangkan kok..
ReplyDeletengeliatin ato emang lagi tugas jaga neh pak mod? *jadi preman maksudnya..hihi..
ReplyDelete@akuai:
ReplyDeleteHush jangan gitu. Nanti temanmu si preman kocak itu tersinggung..
Wkwkwk
semoga kita termasuk orang2 yang selalu berprasangka baik.. amiin
ReplyDeleteaaamiin.. karna ternyata, prasangka itu belenggu lhoo.. menutupi suara-suara hati yang menuntun kita untuk menemukan kebenaran...
ReplyDeletehehe..dulu hampir tiap hari far aku ke pasar sayuran malem2..
ReplyDeleteah aku tau ngapain!! =D
ReplyDelete