“Ini, orang apa bukan sih?” kata Dedi waktu mereka ulang awal mula kehadiranku dan deputi di villa itu. Jam 7 pagi hari Sabtu baru ditelepon, rencananya diminta mengisi acara hari Minggu. Tapi “orang ini” malah minta malam itu juga. Maksudnya aku, berdasarkan pertimbangan kondisi fisik dan psikologis =).
Awalnya, aku panik luar biasa. Acara yang kupikir dibatalkan karna tak kunjung ada berita, ternyata jadi! Aku juga sih, yang meminta acaranya malam itu juga... Ketika diberitahu di sana tidak ada laptop, aku nyengir sendirian, ‘laptop sih ada, tapi materinya yang belum ada’. Panik aku mencari-cari orang yang bisa menemani. BPH BEM, teman kosan, adik kelas, semua sulit. Dan, ah! Kenapa tidak mengajak deputiku saja???
Tak dinyana, tanpa banyak tanya, deputiku itu langsung menyanggupi, “Mau Kak!” padahal aku yakin 100%, dia juga ga tau apa yang mau disampaikan xP
Sebelum berangkat ke Depok, aku menelepon beberapa orang, meminta masukan materi. Satu diantaranya adalah orang yang mendelegasikan kami untuk mengisi acara ini (KetUm BEM UI). Bismillah, hanya dengan sedikit gambaran konsep dan uang saku yang ngepas ongkos juga, aku berangkat.
Singkat cerita, aku bertemu dengan deputiku itu (namanya Dhila) pukul 12.15. bergegas dari kosannya ke stasiun UI, memesan Pakuan. Yang penting cepat dan ga macet!! Alhamdulillah ga lama, kereta datang. Dengan sangat nyamannya kami menyingkirkan tas ke bangku sebelah, lalu berdiskusi dan mencatat, bagaimana alur penyampaian materi nanti malam. Sampai stasiun Bogor sesuai target, bahkan sebelum target. Jadi, makan dulu lah ya... Trus naik angkot.. Masya Allah, itu masih sangat siang, jam14 kurang, maceeettt luar biasa. Di L300, angkutan ke-3 yang kami naiki, kami bertualang luar biasa. Melewati jalur alternatif, sempit, menanjak sangat curam, menurun, bagai roller coaster,, parah banget dah! Alhamdulillah, setelah sekian lama kami terjepit dan L300 mulai meniti jalan utama, kami melihat secercah harapan (halah), Masjid At-Ta’awun! Masjid gede yang di puncak menuju Bandung itu lhoh... Jauh ya?? Nah, dengan adanya petunjuk masjid itu, kami berpikir, ‘sebentar lagi sampai’. Kukirimlah sms pada Dedi untuk menjemput kami. Tapiii... jauh ternyata dari masjid itu! Hwaa..
Dedi bilang, kalau tidak macet, ya, 1 jam-lah dari stasiun Bogor... Tapi kami menghabiskan 3 jam saudara-saudara! Alhamdulillah.. menyenangkan sekali ketika turun... Tubuh rasanya legaa..tidak ada yang menghimpit kanan-kiri. Udara dingin... pemandangan indah.. ga lupa foto dooongg.. =)
Sepanjang perjalanan yang sangat panjang di L300, kami banyak bercerita. Dasar emang kami tuh udah dari sananya cerewet kali ya... Jadi ga abis-abis.. Cerita tentang kami dahulu, di daerahnya di Medan, kampung mamaku, dll. Sesekali kami terdiam, merenung masing-masing, lalu bertatapan, “Hwaaa... apaan nih gamesnya??!!” Masih merancang bahkan...
Alhamdulillah sampai villa pukul 17.00. Tegur sapa bentar, langsung shalat ashar. Dhila langsung kuminta buka laptop, mensistematiskan pikiran-pikiran kami sepanjang perjalanan tadi, membuat power point. Trus aku ngobrol bentar ama Dedi, terkait persiapan acara ba’da maghrib nanti. Trus, langsung masuk kamar dan berkutat kembali dengan laptop.
Akhirnya! Selesai juga! Walaupun, kami akui sangat, cukup minimalis. Sesuai dengan waktu yang ada untuk bersiap. Dengan kami yang belum berpengalaman.. mata adik-adik panti yang sudah mulai kiyep-kiyep, lengkaplah sudah.. tinggal niat yang menguatkan. Tapi entah, katika kami meminta feed back usai acara pada Dedi dan temannya Toto, katanya bagus kok. Pas ngenanya, soalnya itulah yang sangat kurang dari mereka: keberanian untuk bermimpi. Mereka cuma ngasih feedback, besok-besok mungkin pake video... Yups. Kami dapat dengan sangat mudah menebaknya. Ah, ya sudahlah.. pelajaran. Sampai pulang pun, kami masih sering nyengir-nyengir kalo inget performa kami malam itu =D
Malam minggu itu, kami tidur dengan posisi entah, meringkuk-ringkuk seperti bayi dalam kandungan, beramai-ramai dengan adik-adik panti di sebuah kamar. Esok subuhnya, seperti dugaanku, aku orang pertama yang terjaga. Semua kesiangan! Pantas saja karna mereka tidur sangat larut ba’da acara senang-senang malam itu. Untung kami ga ikut.. ga lama setelah dikasih kamar, langsung beres-beres, dan, terlelap lah kami.
Kira-kira jam 6 pagi kami pamit. Alhamdulillah dengan bertabur doa dari ibu-ibu pengurus panti,, aamin, aamin, aamin… Rencananya sih kami mau jalan sampai ke depan, menikmati dinginnya udara di sana dan sekalian, foto-foto. Hehehh.. Tapi Dedi dan temannya memilih mengantarkan, jauh katanya. Seperti datang kemarin, aku membonceng deputiku, dan Dedi dibonceng temannya dan membawakan tasku yang cukup berat. Ternyata memang, jauh =P
Kami menolak sarapan dulu di villa sebelum pulang. Alasannya karna buru-buru, dan, malu ah, yang lain belum ada yang makan. Tapi udara dingin turut mendukung kelaparan kami. Pas banget nemu indomart. Beli sarapan lah kami di sana. Tapi, eh, di depan ada yang jual gemblong. Menggiurkan. Beli juga deh =D
Tidak lama, L300 datang. Di sepanjang jalan yang sangat lancar dan sepi, kami asyik mereview perjalanan kami sejak kemarin, di alam pikiran masing-masing. Masih saja tersenyum-senyum sendiri, mengingat kedodolan semalam, ah, malu kalo inget. Tapi menyenangkan, sangat. Lagi-lagi seperti berangkat, sesekali kami bertatapan sambil tetap senyum-senyum, terus, tertawa lagi ingat semalam. Dudul, dudulll,,,
Dan ternyata benar! Hanya 1 jam kami L300! Yang bikin lama macetnya ternyata. Parah banget…
Oh my deputy,,, how I love our journey. And how I love you =)
Bogor-Depok-Bekasi,
April 12th, 2009
Beneran panjang ternyata ceritanya...
ReplyDeleteNaik angkot cianjur pula.. Kan mahal bet tuh..
Mending naek sepeda deh..
deputi apaan sih?
ReplyDeletedeputi itu wakil
ReplyDeleteWuih, petualangan yang menarik fars..
ReplyDeleteYa, sebagai calon menteri pendidikan emang kudu ditempa banyak pengalaman berharga seperti itu..
JKFS..