Pelajaran kedua. Dalam hal apapun, percayalah, terlalu banyak sisi positif yang pantas untuk diberikan apresiasi. Bahkan mungkin dapat dikembangkan lebih lanjut. Hanya saja itu menuntut kelapangan hati dan pikiran kita untuk dapat menangkap hal-hal positif tersebut. Bukan mata, karna sejatinya mata yang sehat pasti akan dapat melihatnya. Tapi mengenai ’kesadaran’ hingga mampu memberdayakannya? Mata berkata, “Maaf, itu bukan urusan gue”.
Hanya menuntut kelapangan hati dan pikiran. Hanya? Dibutuhkan pemahaman mendalam mengenai esensi hal tersebut, hingga parameter yang dipakai jangan sampai meleset kepada hal-hal yang sifatnya printilan (duh, yang ga tau peristiwanya apa, maaf ya kalo jadi bingung). Pada akhirnya lapang karna hati dan pikiran itu hanya akan berfokus pada pencapaian-pencapaian yang dituju sesungguhnya. Lapang karena tidak dipusingkan dengan hal-hal kecil yang kadang hanya merupakan debu pengganggu.
Selain itu, dibutuhkan juga hati dan pikiran yang bersih (mau lengkap? baca aja tazkiyatun nafs). Yang selalu berpikir positif. Yang selalu dapat menyingkap hikmah kebaikan dari apapun yang terjadi. Mungkin ini mirip-mirip dengan teori yang sedang ‘in’ di fakultas saya: Positive Psychology, Appreciative Inquiry, dan lain-lain ‘kerabat mereka’. Yah, intinya sih, setiap kita memang punya kelemahan. Harus diperbaiki. Tapi jangan lupa, bahwa tiap diri kita juga punya kekuatan yang HARUS dikembangkan. Kelebihan kita itu, amanah.
Nah, jadi inti dari tulisan ini adalah sebagai berikut. Untuk menjadi orang/organisasi yang efektif memberdayakan potensi-potensi kebaikan yang dimilikinya, yang harus kita lakukan adalah upaya-upaya untuk membersihkan hati dan pikiran, yang akan menjadikannya lapang. Ini akan membantu kita bisa melihat lebih dekat (kalo kata Sherina dulu kala) mengenai esensi dan hakikat sesuatu, dan ’membingkai’ diri anda (pikiran dan perilaku) menjadi lebih positif.
Depok, 1 April 2009
susah bacanya(tulisannya gak jelas/kekecilan)
ReplyDeletemenunggu tulisan selanjutnya..
ReplyDeletetulisannya kekecilan...
ReplyDeleteyaa,,kalo kekecilan sih di tarik aja..
ReplyDeletekan ada lagunya..
lagu siapa ya,,mmh..(mencoba mengingat)..trriinng (udah inget)..
oia,,cindy cenora..
yang bunyinya gini:
kekecilan ditarik tarik,,
kekecilan ditarik tarik..
^ ^
eh,,emang itun lagunya Cindy Cenora yaa??
ReplyDeleteya ampyuun.. jadi kangen lagu itu..
lagu itu emang pas banget tuh buat nyindir anak muda jaman sekarang.. hehe..
iyaa..
ReplyDeletesaya kan dulu fans beratnya cindy cenora..
^ ^
lagu yang lain inget donkk..
ReplyDeletesunguh indah di pulau bali..
pulau dewata menawan hati
sayang2..waktu ku pulang
teringat slalu di pulau ini..
maklum ya..masa kecilku diisi dengan belajar ngaji di masjid, sosialisasi dengan teman di kampung, dan seabrek kegiatan bermanfaat yang lain..ga kenal siapa itu cindy cenora, hoho
ReplyDelete*nyanyi "aku cinta rupiah biar dollar dimana-mana" dalem ati* :))
Mirip dengan analogi tentang gelas (atau ember ya?), yang bisa menampung batu2 besar,kerikil, dan pasir. Dimana kita harus mengisinya dng batu besar lebih dulu (yg melambangkan tujuan besar), baru setelah itu kita masukan kerikil dan pasir (yg melambangkan perintilan2 dalam hidup). Jika kita lakukan sebaliknya, maka hidup kita akan keburu penuh dengan perintilan2, dan kita akan terlalu sibuk untuk membuat tujuan besar dalam hidup kita..
ReplyDeleteCMIIW..
O iya, Jazakumullah Khairan For Sharing far..
ReplyDeleteUmat manusia itu berkembang karena hal yang negatif, teknologi nuklir muisalnya ditemukan oleh AS untuk bisa mengalahkan blok timur. China kini mulai berkembang dalam segala aspek karena ingin mengalahkan AS. Selalu ada sisi negatif dari suatu hal yang dapat menyemangati kita untuk berkembang.
ReplyDeleteiih,,lain di mulut lain di hati..
ReplyDeletejenis manusia macam apa ini?!
^ ^
baru kali ini saya begini, baru setelah kenal dengan kelinci
ReplyDeleteheheh
nggak disana, nggak disini, kelinciputih dan pemikirulung berantem terus niy...
ReplyDelete*berpikir*
Hm... jangan2...
*tertawa*
bener itu kak pikiranmu
ReplyDeletekami ini musuh bebuyutan yang dipisahkan oleh jarak dan waktu jadi cuma bisa berantem di dunia maya
huhuh
hoho,,berarti saya pembawa perubahan dong ya..
ReplyDeletememang kelinciputih ini,,luar biasa sekali..
^ ^
anda yang mendeklarasikan perang dulan ya anak muda..
ReplyDeleteowh, jadi aki tidak berpikir begitu? kalo gitu kita ini apa? bayi yang ketuker di rumah sakit? bagaimana mungkin? aki kan lahirnya di kandang, bukan di RS, dilihat dari sudut manapun tidak ada kemungkinannya
ReplyDelete