Ini adalah kata-kata dari Bung Ketua sebuah Karang Taruna,
“Dalam Islam dewasa adalah mukallaf yaitu orang yang sudah akil baligh. Tapi secara psikologis dewasa adalah tanggung jawab.”
(0219211xxxx)
Kalau digabungkan, harusnya orang yang sudah aqil baligh memiliki tanggung jawab semua. Ya nggak? Berikutnya dari partner aku yang paling baik,
“Shahabiyah aku pun tak terlalu tahu apa itu dewasa. Namun, subjektifku menyatakan, bahwa yang mampu memadukan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya”
(0219863xxxx)
Memadukan 3 potensi manusia. Untuk apa ya,, untuk menjadi manusia seutuhnya kali yaa.. Nah, kalau yang ini adalah kata-kata seorang akhwat shalihah dari MIPA,
“Mmm.. Bagiku dewasa adalah paham peran dan memerankannya dengan baik”
(0219108xxxx)
Peran. Karna tiap-tiap kita memiliki lebih dari sebuah peran. Mainkan itu sebaik-baiknya. Penuh totalitas. Kalau menurut anak Hukum,
“Dewasa itu artinya sudah cakap dalam melakukan perbuatan hukum =) maksudnya sudah cukup umur, mampu membedakan mana yang benar/baik&salah/tidak baik, tidak berada di bawah pengampuan dan mampu bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya.”
(0219217xxxx)
Subhanallah, ada teorinya… Sekarang mari kita simak kata-kata seorang akhwat tangguh yang jadi garda depan dalam memperjuangkan nasib ribuan maba 2008,
“Ketika kita bisa memposisikan diri sesuai dengan kondisinya. Dapat berpikir dengan matang dan dapat me-manage emosi.”
(0219475xxxx)
Ini dia. Manajemen emosi. Anda sudah? Saya masih ble’e nih…
Naaahh,, kalau yang ini, dalam tulisan ini, ia usianya paling muda. Lebih muda dari-ku. Tapi,, baca deh,
Dewasa itu…
Matang dalam merasa
Cerdas dalam berpikir
Teguh dalam bersikap
Dewasa itu…
Saat kita mampu menangguk hikmah
dalam kondisi berkesukaran serta menjauh dari keluh kesah…
Dewasa itu…
Ibarat pejalan kaki,
Ketika ia jatuh terperosok maka dengan bersegera bangkit berdiri,
tidak menangis meratapi luka yang menganga,
Melainkan mencari penyembuhnya
Dewasa itu,
Kala seseorang dilimpahkan ujian,
lalu bertambah-tambahlah keyakinannya
akan pertolongan Sang Robbul Izzati…
Silahkan pilih versi mana yang kakakku suka!
Karena…
Dewasa itu…
Ketika kita mampu memilih
tanpa melibatkan siapapun selain diri sendiri…
Wallahu a’lam
(081539272xxx)
Memaksaku untuk kembali bercermin… Dan pada akhirnya memilih. Salah satunya kah, atau semuanya? Itu juga pilihan.
And now, it’s time to my lovely “teacher of life”,
“Menurut ana dewasa tu kalo kita benar2 memahami hakikat kita sebagai makhliq Allah, dari sini semua berawal. Kita akan punya pandangan yang jauh, memapu menempatkan sesuatu pada tempatnya, bisa melihat sesuatu dari segala sisi. So, dewasa tu bukan masalah umur tapi masalah iman. Makanya sahabat/sahabiyah pada muda tapi sudah dewasa, mereka tidak pernah ikut training kepribadian kan? Tapi ke-IMANan kepada Allah dan Rasul-Nya yang bikin dewasa”
(081908846xxx)
Hiks, hiks,, sangat fundamental. Menyentuh sisi terdalam kalbuku..
Kalau disimpulkan menurut orang-orang hebat ini, dewasa itu mencakup sangat banyak aspek. Karena menjadi dewasa itu tidak mudah. Orang sering bilang, “tua itu pasti, tapi dewasa itu pilihan”
(padahal sih nggak juga, kalau umurnya ga sampai tua?? J hehe..)
Nah, bagaimana menurut anda, mau memilih salah satunya, memilih semuanya, tidak setuju, atau ingin menambahkan??
Dengan hormat saya persilahkan…
Karena setiap masukan dari anda sangatlah berarti J
kebiasaan anak psiko ya...meng-sms dan bertanya-tanya tentang opini-opini dsb
ReplyDeleteDewasa adalah ketika kita tidak lagi bertanya "Apa Artinya Dewasa?"
ReplyDelete^_^
Heks... Terharu... Semoga kita semua dapat belajar menjadi dewasa... Amiin
ReplyDeleteKarena Allah...
Tunggu aku berbicara tentang cinta! Hehe
*abisbacabukuyangdikauberitadimalem* ^_^
Tanyalah dalam hati, "sudah dewasakah kita?". jika masih ada keraguan dan kebimbangan, maka belum cukup dewasa kita....
ReplyDeleteWah, artikel yang sangat cocok buat aku ka...
ReplyDeletehwah, subhanallah,, masukannya sangat berharga!!
ReplyDelete@pemikir ulung: nggak kok lud,, cuma t***r ama z****n doang,, hhee..
@ahmadfathulbari: gitu ya bang? emang nih, masih saja bertanya-tanya,,, syukran atas pemikirannya yang bener2 beda! ^_^
@terylyta: aamin, saling menguatkan yaa! Kutunggu tulisanmu
@cahaya03: hati saya ga mau jawab kak ^_^ kayaknya takut mengakui bahwa sebenarnya ia masih belum dewasa, tapi jangan salah, ia terus "beranjak" menjadi dewasa.. syukran..
@alfizahra: usia ga jaminan kan put! Yuk, bersaing!!
Ketika hati sudah yakin untuk menjawab kedewasaannya, maka sesungguhnya ia sudah yakin bahwa ia hanya akan bergantung pada Allah....
ReplyDeleteKedewasaan itu ketika kita sudah tidak bergantung lagi pada yang lain, karena kita adalah tempat orang lain untuk berharap...
Ukuran kedewasaan itu sangat normatif, tiap orang punya pandangan dan persepsi... maka sekali lagi hanya diri sendiri yang bisa menjawab kedewasaan kita...
iyaiya kak!! sepakat. Hugh, nampol sekali.. bukan saatnya lagi bergantung pada yang lain, karna kitalah tempat orang lain berharap.Sip,sip,...
ReplyDeletejazakallah
(lagi jaga ka?? enak banget online mulu ^_^)
huhu....bukan jaga, tapi ngontrol..ho3
ReplyDeletedewasa itu...relatif, tidak seperti iman yang fluktuatif (hehe....promosi dikit), tapi ia relatif.
ReplyDeletemau tau kenapa di sebut relatif?
liat aja, banyak bgt kan definisinya. tiap orang punya patokan masing2.
tapi juga sekaligus universal sih...
misalnya ada yang bilang" wah...dia dewasa banget ya?"
temen2nya yang lain biasanya bilang "iya..iya...bener, dia dewasa ya..."
:D
(haha...intinya gak menjawab juga...maaf :p klo OOT)
Ehem,...
ReplyDeleteHebat tulisannya euy,..
Terkadang setiap kita juga akan terbentur dengan pertanyaan. Sudah layakkah kita menjadi orang yang disebut dewasa?.
Dewasa adalah ketika kita bisa menggabungkan pola pikir akal, pembawaan hati & kecenderungan naluri untuk mencapai tujuan hidup, memecahkan masalah yang merintang lantas mengejawantahkannya berdasarkan nilai-nilai kebaikan.
Pertanyaannya adalah, apakah kita sudah dewasa ketika 3 peran tadi berjalan tidak seimbang?
Dewasa pada dasarnya bersifat relatif berkembang berdasarkan prinsip hidup seseorang...
----duh belagu ya mba, seolah-olah kaya yang uda aslinya aja. hahah, padahal mah...---
saya setuju dengan (081908846xxx)
ReplyDeletedewasa itu dirimu,,ka.. ^_^
ReplyDeletebukan nomorku..berarti bukan aku..!!
ReplyDelete"dewasa itu berarti tidak mengeluhan hal2 yang ga essensi.."
hmm,,ternyata masih belum cukup dewasa neh..!!
dewasa dilihat dari caranya menyelesaikan masalah.
ReplyDeleteketika locus of controlnya tak lagi eksternal.
saat ia mampu melihat "out of the box"
dan yang terpenting,
dewasa adalah saat ia berani melaksanakan (bukan sekedar mengambil) sebuah putusan yang baik,
lalu istiqomah menjalaninya
tetap berdiri kokoh dalam kebenaran walau seluruh dunia menyalahkannya.
mengapa?
Karna Allah lah penyemangatnya,,,
(itu kata2 mu dulu kan, Mah?)
^_^
'Allahualam...
hhe,,, yang jelas dewasa mah bukan aku, Mah....
aku mau dewasa.. :D
ReplyDeletedewasa adalah..saat ia mengambil keputusan untuk pergi dari rumah untuk mandiri dan menuntut ilmu di depok..lepas dari pangkuan bunda..dan hanya kepada Allah saja tempat bersandar...
ReplyDeletedewasa adalah..saat ia mengambil keputusan untuk pergi dari rumah untuk mandiri dan menuntut ilmu di depok..lepas dari pangkuan bunda..dan hanya kepada Allah saja tempat bersandar...
ReplyDelete