“Si R tuh, orang malam sejati. Jam 11, ampe jam 4 tu, aktif banget dia. Kalo si T mah orang subuh. Orang-orang pada tidur lagi abis subuh, dia udah ngerjain tugas, depan laptop..”
Iseng aku nimbrung..
“Gue juga orang subuh. Makanya bete banget kalo liat orang masih terlelap waktu matahari udah bangun..”
“Waaahh, gua banget tuh...” kata si W juga ikut-ikutan..
Kenapa ESQ hanya mengenal “Selamat PAGI” meskipun matahari tlah terbenam dan hari mulai malam?
Bagi sebagian orang, pagi selalu identik dengan kehidupan. Semangat. Kebangkitan. Kesegaran. Aktivitas. Inspirasi. Keberkahan.
Rasulullah saw yang mulia juga bilang, “Laksanakanlah shalat subuh, karena shalat subuh itu disaksikan oleh malaikat”. Saat pagi, malaikat turun ke bumi, dan mendoakan orang-orang yang bangun dan menghadap Rabb-nya dalam shalat. Shalat rawatib qabla subuh (yang cuma 2 rakaat) juga memiliki keutamaan yang jauh lebih besar dari shalat sunnah lainnya. Sebesar langit dan bumi sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat.
Kalau boleh membandingkan, aku lebih suka orang-orang yang hidup di waktu pagi. Mereka memiliki sesuatu –semacam semangat dan vitalitas—yang tidak dimiliki orang lain yang masih terlelap paginya.
Bagiku mereka meraih banyak kemenangan:
1. kemenangan dari hawa nafsu yang mendorong tubuh selalu mendekati kasur dan mata agar mengikuti gravitasi bumi
2. memenangkan keberkahan; karena tidak ada waktu lain yang sesegar, sesehat, seberkah, dan semulia pagi.
3. kemenangan waktu karena mereka sudah bangun saat yang lain tidur, bersiap ketika yang lain masih bermalas-malas, berjalan ketika yang lain baru bangkit, dan berlari ketika yang lain baru mulai berjalan (seperti kata Tami dalam blog-nya. Trimakasih ya dik..)
--bersambung--
kak... bangunin aku dong... n_n
ReplyDeletethx 4 share faR..
ReplyDeletewah,,aq termasuk orang subuh neh..
abis ngalong (begadang), tidur deh paginya..
*resiko jd mahasiswaaa...*
akhir2 ini lagi jadi orang malam Far..!
ReplyDelete*moody banget c,,*