Anak 2 tahun memilih membuka buku baru lebih dulu dibanding mainan baru (dari jenis yang dia suka) ketika disodorkan bersamaan; ibunya bahagia dan bersyukur sekali. Habis itu mainannya diambil juga sih, dan tentu dia suka juga. Tapi itu menunjukkan dia lebih tertarik pada bukunya. Mungkin nilainya 9 untuk buku dan 8,5 untuk mainannya.
Betul bahwa
menumbuhkan minat baca itu tidak instan; tapi tidak sulit juga. Kuncinya, paparkan
anak dengan buku-buku yang sesuai dengan usianya. Untuk anak usia dini, tentu
saja picture book ya, jangan novel hahaha…
Sebenarnya kalau
menurut saya pribadi, buku anak itu tidak perlu yang punya fitur-fitur unik
atau gimana-gimana sih, yang biasanya malah membuat buku anak jadi mahal. Bergambar
saja itu sudah cukup.
Yang takut anak bosan dan tidak tertarik itu orang tuanya, yang mungkin sudah punya pengalaman membosankan dengan buku. Anaknya? Belum!
Anak masih
netral, belum punya pengalaman, jadi ketika diberikan buku, dia akan
memperlakukannya sama dengan mainan pada umumnya. Dilihat, dibuka-buka,
dilempar, digigit, dirusakin; itu bukan berarti dia tak suka buku. Seperti biasa,
dia hanya eksplorasi. Ingat, anak
belum punya memori traumatis pada buku, tidak seperti (mungkin) sebagian orang
dewasa. Jadi, santai saja.
Dilempar, dibuang; tenang. Besoknya kasih lagi, lagi, lagi, nanti juga dia mau. Akan ada masanya dia pasti tertarik dengan bendanya, gambar-gambarnya, hingga nanti dia akan terbiasa.
Fyi, anak saya
kecilnya sungguh tidak anteng. Tidak santai, bahkan boardbook saja rusak. Jangan
tanya rentang fokus, pendek sekali. Sebenarnya normal sih untuk usianya saat
itu. Tapi saya tidak menyerah membacakan buku untuknya. Meskipun direbut,
ditinggal, dicuekin; tetap saya bacakan. Akhirnya mungkin dia kasihan
dia penasaran juga. Hingga di usia 2 tahunnya, dia sanggup duduk menikmati
cerita cukup panjang dalam waktu 8 menit atau lebih, maasyaa Allah. (Rata-rata
4-6 menit untuk anak usia 2 tahun; 2-3 menit dikali usia dalam tahun).
Jadi tips
berikutnya adalah memperlakukan buku dengan netral, tanpa atensi negatif, sama
seperti benda lainnya atau mainan.
meskipun mati lampu; atau karena tertarik senternya ya >.< |
Tips berikutnya adalah mengenalkan buku pada anak sejak sekarang. Sedini mungkin. Bila memungkinkan bahkan bisa dari sebelum anak lahir. Kalau sudah terlanjur ya tidak apa-apa, segera kenalkan anak dengan buku sejak sekarang. Sedini mungkin. Yah kan pake ngulang. Wkwkwkwk
Bhaiqlah, itu
saja dari saya, semoga bermanfaat ya. Assalamualaikum!